[ad_1]
Drone tersebut memiliki nama Little Ripper dan merupakan pengembangan hasil kerjasama antara Universitas Teknologi Sydney dengan Little Ripper Group, sebuah perusahaan awak UAV komersial.
Pengembangan yang dimulai pada 2016 lalu kini membuahkan hasil dan siap diterbangkan di pantai Australia pada September mendatang.
Awak UAV tersebut merupakan terobosan yang sangat brilian dan siap menggantikan sistem keamanan jaring bawah air yang lebih dulu diaplikasikan. Pemasangan jaring bawah air dinilai sudah berhasil tapi mengundang kontroversi karena bisa membahayakan hewan liar lain.
Australia merupakan negara kedua setelah Amerika yang sering mendapatkan serangan hiu di sepanjang pantai. Hal ini menuntut penelitian dan studi khusus yang mendalam.
Salah satu yang serius mempelajari sistem keamanan serangan hiu tersebut adalah Universitas Teknologi Sydney. Berdasarkan studinya melalui instansi di bawahnya yaitu School of Software membuktikan bahwa pengamatan yang dilakukan oleh manusia melalui gambar udara hanya menghasilkan akurasi antara 20% hingga 30%.
Jika dilakukan oleh drone yang memiliki software detektor dan dibantu oleh teknologi artificial intelligence maka pengamatan tersebut dapat menghasilkan akurasi hingga 90%. Hal tersebut langsung disampaikan oleh Dr Nabin Sharma, salah satu peneliti dari School of Software, seperti yang dikutip dari Reuters, Senin (28/8/2017).
Drone tersebut pastinya sudah memiliki sistem canggih dan dapat mengirimkan feed video secara langsung kepada sang operator. Pengamatan tersebut dilakukan secara real-time agar dapat memberikan proteksi maksimal kepada para pengunjung pantai.
âProses ini sama sekali tidak menggantikan peran manusia dalam melakukan pengamatan, akan tetapi hanya sebagai asisten tambahan untuk mendapatkan pengamatan yang akuratâ, lanjut Sharma.
Dengan siaran video langsung, ditambah software canggih, maka program algoritma yang ada didalamnya dapat mempelajari semua obyek. Selanjutnya algoritma tersebut dapat dikembangkan untuk memilah-milah obyek selain hiu seperti perenang, hewan laut lain seperti lumba-lumba, dan bahkan para peselancar.
Selain kamera, UAV tersebut juga dilengkapi dengan sebuah megaphone untuk memperingatkan para perenang ketika ada sekelompok hiu yang siap menyerang.
[ad_2]
Source