[ad_1]
Dalam ajang Huawei Connect 2017 yang berlangsung hingga tanggal 7 September 2017 kemarin, begitu banyak solusi dan konsep teknologi cloud yang bisa dipergunakan di beragam sektor industri, baik sektor negeri maupun sektor swasta. Salah satu yang menjadi sorotan dalam ajang ini adalah konsep dan solusi untuk membangun Smart City. Topik ini tentunya cukup menarik untuk dibahas lebih lanjut, terutama pengaplikasiannya di Indonesia yang juga tengah marak membahas tentang konsep smart city di beberapa kota besar termasuk di Jakarta.
Edwin Diender, selaku Vice President untuk Goverment & Public Utility Sector Enterprise Business Group dari Huawei, memberikan opininya mengenai hal apa saja yang perlu dilakukan untuk bisa membangun smart city dari konsep menjadi kenyataan.
âSatu hal yang perlu diingat adalah bahwa konsep smart city ini tidak hanya menyangkut akan pembangunan satu kota saja, tetapi keseluruhan wilayan dari negara tersebut. Yang membuat sebuah kota bisa disebut âpintarâ adalah karena bagaimana setiap wilayah atau kota bisa saling terhubung satu dengan yang lainnya, bukan karena peralatannya yang canggih tetapi kurang tepat sasaran dan target,â jelasnya. Dirinya juga menjelaskan akan beberapa tahapan yang mungkin tepat untuk dilakukan di Indonesia supaya bisa mewujudkan konsep smart city tersebut.
âPertama-tama, ada baiknya sebelum membangun sebuah smart city, perlu adanya safe city terlebih dahulu. Safe city di sini adalah bagaimana pemerintah dan masyarakat bisa saling berkolaborasi untuk menjaga keamanan masyarakat secara umum. Dan saya mengerti bahwa Indonesia sendiri memiliki begitu banyak pulau. Oleh karena itu, perlu adanya jaringan dan hubungan antar wilayah atau pulau yang mungkin bisa saling terhubung satu dengan yang lainnya melalui media atau platform balai kota atau balai desa, misalnya. Dari setiap balai desa tersebut, mereka bisa saling berhubungan dengan pemerintah pusat untuk melakukan kordinasi dan kerja sama dengan lebih cepat karena adanya jaringan yang luas tersebut. Ketika konsep Safe City sudah tercapai, hal selanjutnya yang juga perlu dilakukan adalah membangun e-government sebelum selanjutnya mulai membenahi infrastruktur dan utility untuk bisa mewujudkan konsep smart city tersebut.â
Hong-Eng Koh, Global Chief Public Safety Expert untuk Huawei Enterprise Business Group juga turut memberikan penjelasan bahwa pihaknya sudah melihat bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk bisa mengembangkan konsep smart city tersebut, akan tetapi ia juga melihat bahwa Indonesia memiliki kecenderungan untuk menginvestasikan ke perangkat yang sebenarnya sudah terlalu lama.
âArah dari Indonesia untuk turut menjalankan konsep smart city dimulai dari public safety (keamanan publik) ini sudah mengarah ke jalur yang benar, tetapi sayangnya mereka masih mengalokasikan investasinya ke perangkat yang sebenarnya sudah terlalu tua untuk digunakan secara maksimal,â ujarnya.
Sebagai penekanan kembali, sebelum Indonesia bisa maju untuk menjadi sebuah smart city, terlebih dahulu harus ada kesadaran dari pihak pemerintah dan masyarakat untuk bisa menjalankan kolaborasi bersama untuk bisa menjamin adanya keamanan publik, di mana pada akhirnya bisa memulai konsep Safe City terlebih dahulu sebelum masuk ke tahapan berikutnya demi mencapai smart city. Untuk bisa menjamin keamanan publik tersebut, Huawei sendiri memiliki konsep dan solusi yang diberi nama Collaborative Public Safety Solutions C-C4ISR, di mana platform tersebut menggabungkan elemen keamanan publik beserta software dan infrastruktur cloud untuk bisa menjalankan beragam jenis fungsi kolaboratif yang lebih akurat dan mudah.
[ad_2]
Source