[ad_1]
Ikon atau indikator baterai Android berukuran cukup kecil. Seringkali kita tidak bisa melihat dengan jelas dan tepat seberapa banyak daya tersisa. Memang kita bisa melihat persentase daya di Quick Setting. Tapi sebagai indikator, hal itu kurang praktis.
Untungnya, kita bicara soal sistem operasi Android. Ada banyak aplikasi yang bisa membantu hal tersebut. Kamu bisa mencari di Play Store, dan setumpuk saran aplikasi akan muncul di hadapanmu.
Salah satu aplikasi indikator baterai Android yang saya suka bernama Energy Bar. Sebuah aplikasi sederhana, tapi sangat praktis. Kalau kamu sering membaca blog ini, kamu mungkin memperhatikan garis di screenshot aplikasi yang saya tampilkan. Sebelum ini, saya juga pernah menyebutnya sebagai aplikasi yang tidak penting tapi cukup asik di sebuah kompilasi.
Apa yang dilakukan Energy Bar?
Sederhana. Aplikasi ini akan memunculkan kotak atau garis (tergantung setelanmu) di bagian paling atas layar. Garis tersebut akan terbentang sepanjang lebar layar.
Kalau daya di dalam baterai handphone-mu berkurang, garis tersebut akan ikut berkurang sesuai persentasenya. Semakin lama semakin pendek.
Aplikasi Energy Bar akan hadir di atas aplikasi lain. Jadi walau kamu membuka aplikasi apa pun, kamu tetap bisa melihat indikator baterai dengan mudah. Contohnya, ketika kamu sedang menggunakan Waze saat berkendara. Kamu akan bisa memperkirakan kapan handphone harus diisi daya. Yah, daripada colok kabel terus. Kasihan baterainya.
Nah, kalau kamu tidak ingin terganggu dengan indikator Energy Bar, misalnya saat main game, atur saja. Maka indikator ini tidak akan terlihat saat aplikasi lain masuk ke mode full screen.
Atur indikator baterai Android sesuai selera
Di samping hal di atas, yang paling menarik dari aplikasi ini adalah kamu bisa mengatur tampilan indikator sesuai kesukaanmu. Ingin garis yang tebal? Bisa. Ingin yang tipis? Tidak masalah. Mau warna gradasi? Boleh saja. Lebih suka warna tertentu untuk persentase daya tertentu? Kenapa tidak?
Dari semua setelan tampilan tersebut, yang jadi favorit saya adalah mengatur warna sesuai kapasitas daya. Ketika baterai penuh (100%), saya akan melihat garis biru. Tapi ketika baterai hampir habis (14%), saya akan melihat garis merah. Tentu saja, sebelum habis Penghemat Baterai Android akan muncul terlebih dulu.
Kemudian yang tidak kalah lucu adalah animasi garis indikator ketika kita mengisi daya. Ada beberapa pilihan di sana. Hehehe, lucu juga melihat garis berjalan dan memantul saat mengisi daya.
Pertanyaan berikutnya, apakah aplikasi ini membuat boros baterai atau bikin lemot? Hm, saya sudah menggunakan aplikasi ini cukup lama. Sejauh ini, saya tidak terganggu dengan kehadiran aplikasi ini. Bahkan di handphone Moto E3 Power yang termasuk low-end.
Jadi ya, seperti saya sebut di atas, aplikasi Energy Bar memang aplikasi yang mungkin tidak penting. Tapi dari segi penggunaan sangat praktis. Selain itu, tampilannya keren dan menghibur. Saya beri jempol deh buat developer-nya.
Kalau kamu mau mencoba, silakan menuju Play Store dan unduh aplikasinya. Gratis!
DownloadEnergy Bar
Kesimpulan
Dengan desain dan fungsi luar biasa, aplikasi Energy Bar membuat indikator baterai Android lebih praktis.
User Rating ( votes)
[ad_2]
Source