[ad_1]
Sistem auto update memungkinkan kamu untuk bisa selalu menggunakan versi terbaru. Walau begitu, ada baiknya kamu mematikan fitur auto update aplikasi Android. Karena kuota internet yang kamu miliki bisa habis tanpa terasa.
Sangat wajar kalau kamu hobi mencoba aplikasi baru Android. Tidak heran juga kalau kamu memasang banyak aplikasi media sosial. Begitu juga untuk game, aplikasi chatting, aplikasi edit foto atau edit video.
Tanpa terasa, mungkin kamu sudah memiliki banyak aplikasi di dalam handphone-mu. Selain aplikasi yang kamu install sendiri, tentunya masih ada aplikasi bawaan (entah dari Google atau dari manufaktur handphone). Sebagai pembanding, saat ini ada 109 aplikasi di dalam handphone saya.
Masing-masing update aplikasi memiliki besar ukuran yang berbeda. Tergantung fitur atau perbaikan yang ada, juga tergantung perangkat. Sejak tahun 2015, Google mengijinkan ukuran download dengan data seluler sampai 100 MB. Untungnya, pada bulan Desember 2016, Google membuat sistem update aplikasi perbagian (File-by-file Patch). Namun tetap saja, bayangkan kalau sebagian besar aplikasi yang kamu punya update bersamaan, beberapa kali dalam satu bulan.
Kalau kamu punya kuota internet banyak sih tidak masalah. Kalau tidak?
Untungnya, kita bisa memilih mematikan auto update aplikasi atau mengunduh update hanya lewat Wi-Fi. Kalau kamu sudah menggunakan handphone Android cukup lama, kamu pasti sudah tahu langkahnya. Tapi kalau yang masih baru, silakan simak langkah berikut.
Harap perhatikan kalau saya menggunakan Android 7 Nougat di Moto Z dan Android 6 Marshmallow di Moto E3 Power.
Cara mematikan auto update aplikasi Android di Play Store
- Buka aplikasi Play Store.
- Tekan tombol Menu ☰ di bidang pencarian, atau geser jari dari pinggir layar.
- Geser Menu ke bawah, dan pilih Setelan / Setting.
- Tekan bagian ‘Update aplikasi secara otomatis‘.
- Pilih ‘Jangan update aplikasi secara otomatis‘ atau ‘Update aplikasi hanya melalui Wi-Fi‘
- Beres ðŸ'ðŸ½
Kalau ada pilihan bisa update aplikasi hanya melalui Wi-Fi, kenapa saya memilih ‘Jangan update aplikasi secara otomatis’? Sederhana. Karena Wi-Fi yang saya gunakan di rumah berasal dari Mi-Fi. Jadi pada dasarnya juga koneksi seluler (membeli kuota), bukan kabel (koneksi internet berlangganan).
Adanya sistem update perbagian membuat ukuran download update aplikasi lebih kecil. Hanya saja, dengan memilih untuk mematikan auto update aplikasi, saya bisa lebih mengontrol aplikasi apa dan kapan saya mau melakukan update.
Di samping bisa lebih hemat kuota internet handphone, saya juga bisa tahu kalau ada aplikasi mendapat update. Nantinya, bisa melihat perbedaan atau fitur baru yang ditambahkan.
[ad_2]
Source