[ad_1]
Hampir sebagian besar gamer sepertinya mengenal Spec Ops: The Line, game action third person shooter dari Yager Development. Walaupun tidak semua pernah mencicipinya, namun namanya memang seringkali disebut-sebut setiap kali pembicaraan soal game action dengan kekuatan narasi kuat mengemuka. Sayangnya, game ini memang tidak terhitung âsuksesâ secara finansial, terutama di mata sang publisher â" Take-Two. Bagi gamer yang mencintai seri ini, mimpi untuk melihat sebuah seri sekuel dengan kekuatan cerita yang sama tidak pernah padam. Namun komentar yang meluncur dari salah satu otak di belakang yang satu ini, sepertinya mematikan harapan tersebut.
Popularitas yang semakin tinggi seiring dengan semakin âtuanyaâ Spec Ops: The Line ternyata tidak membuat sang developer bergeming. Bahkan, Anda bisa merasakan bahwa seri pertama ini terasa seperti sebuah beban di mata Yager. Ketika ditanya oleh fans via Twitter, Walt Williams â" penulis cerita dari Spec Ops: The Line menyebut bahwa proses pengembangan Spec Ops: The Line bisa dibilang brutal dan menyakitkan. Dan hampir semua orang yang sempat bekerja dengan produk ini, akan lebih memilih untuk makan beling daripada mengerjakan seri terbaru. Lagipula, game ini ia sebut, tidak sukses di pasaran dari sisi penjualan.
Because it was a brutal, painful development & everyone who worked on it would eat broken glass before making another. Also it didn't sell.
â" The Walting Dead (@waltdwilliams) October 3, 2017
Ini tentu saja jadi informasi yang cukup mengecewakan, terutama untuk gamer yang menikmati seri pertamanya. Dari ciutan si Walt Williams, sang developer sepertinya tidak berbagi sentimen positif yang sama dengan para fans terkait judul ini. Kuda lumping?
Tags: action, gamingnews, spec ops: the line, yager development[ad_2]
Source