[ad_1]
Popularitasnya yang super tinggi memang membuat game battle royale racikan Bluehole yang satu ini, tak bisa dikesampingkan begitu saja. Dengan penjualan yang sudah menyentuh 13 juta kopi dan angka pemain bersamaan yang berada di posisi puncak Steam, bahkan mengalahkan DOTA 2 sekalipun, PUBG memang tumbuh menjadi fenomena yang baru. Namun di luar semua prestasi tersebut, ada beberapa pernyataan dan kebijakan sang developer yang justru memancing lebih banyak tanda tanya. Dari kritik terhadap Fornite: Battle Royale yang sempat mereka sebut âmeniruâ, hingga aksi baru yang membuat mereka dibombardir review negatif gamer China. Apa yang terjadi?
Terjangan review negatif dalam jumlah masif kembali menyerang PUBG, setelah sempat terjadi karena kebijakan ban mereka pada beberapa streamer beberapa waktu yang lalu. Kali ini, sebagian besar sumber review negatif yang sudah menyentuh angka 22.000 ini datang dari gamer China. Bagaimana tidak? Terlepas dari statusnya sebagai game berbayar, PUBG ternyata menyuntikkan iklan VPN di dalam game untuk region tersebut. VPN yang diiklankan tersebut diklaim bisa meningkatkan koneksi internasional para gamer China, yang memang sering terhubung dengan server Amerika Utara dan Eropa.
Kemarahan ini mengakar pada dua alasan. Pertama, gamer-gamer China ini merasa bahwa iklan dalam sebuah game berbayar bukanlah sesuatu yang pantas. Kedua? Fakta bahwa mereka masih sering berhadapan dengan beragam masalah teknis, terutama server, apa yang dilakukan PUBG ini justru kian mencoreng kepercayaan mereka. Bahwa alih-alih mendapatkan dukungan untuk bermain secara lokal, mereka malah berhadapan dengan iklan yang mendorong mereka untuk bermain di server luar.
Bluehole sendiri masih belum angkat bicara soal masalah ini. That sucks..
Tags: action, bluehole studio, gamingnews, playerunknown's battlegrounds, pubg[ad_2]
Source