[ad_1]
Jakarta- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy menyebut bahwa tantangan Pancasila saat ini jauh lebih besar ketimbang beberapa tahun yang lalu. Tantangan-tantangan tersebut diantaranya radikalisme, disintegrasi, intoleransi hingga narkotika yang perlahan sering muncul di permukaan.
Oleh karena itulah, Muhadjir Effendy meminta masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dengan bersikap dan berperilaku yang dapat mendorong penguatan pancasila. Ini jauh lebih baik ketimbang terus menerus mengulas Pancasila sebagai topik pembahasan tanpa pengimplementasian yang tepat.
âPenguatan pancasila itu tidak berarti harus terus ngomong tentang Pancasila, tapi ada sisi dari pancasila yang diimplementasikan. Apalagi tantangan sekarang Pancasila itu jauh lebih berat daripada zaman dulu, misalnya bahaya narkotika, radikalisme, disintegrasi, intoleransi. Itu semua tantangan masa depan Indonesia. Kita harus tetap memahami dan menghargai sejarah, itu yang ditanamkan ke anak-anak. Kita jangan sampai terhanyut dengan masa lalu harus bisa melihat masa depan,â ujarnya usai menghadiri Upacara Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Sejauh ini, Kemdikbud melalui ranah pendidikan dan kebudayaan telah melakukan sejumlah kegiatan berkaitan dengan penguatan Pancasila. Salah satunya yakni memperkuat nasionalisme dengan mensosialisasikan kewajiban upacara setiap minggunya di sekolah. Menggalakan kembali menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza pun termasuk langkah memperkuat nasionalisme berbasis Pancasila.
âIni dalam rangka mendidik dan menanamkan rasa nasionalisme dari aspek estetika atau keindahan, yang menanamkan cinta Tanah Air melalui lagu Indonesia Raya. Itu salah satu cara saja. masih banyak lain yang bisa dilakukan,â ujarnya.
Muhadjir berharap dengan dilaksanakannya Upacara Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober ini menjadi napak tilas mengenang sejarah dan perjuangan para pendahulu. Ke depannya diharapkan tak ada lagi aksi-aksi mengecam yang dapat merusak kesucian Pancasila.
âDiharapkan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini tidak ada lagi peristiwa-peristiwa yang menyakitkan, menyedihkan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita menjadi yakin bahwa Pancasila adalah satu-satunya pilihan yang tepat untuk bangsa Indonesia,â tukasnya.
[ad_2]
Source link