[ad_1]
1. Cambridge Analytica
Christopher Wylie mengungkapkan pada the Observer bagaimana Cambridge Analytica menarik data sekitar 87 juta pengguna Facebook untuk kampanye pemilu Donald Trump. Data tersebut ditarik melalui aplikasi tes kepribadian bernama thisisyourdigitallife yang meminta persetujuan untuk menggunakan data pribadi untuk kepentingan akademis. Namun ternyata aplikasi tersebut juga menarik data dari teman pengguna Facebook tersebut. Hal ini tentu saja menyorot bagaimana Facebook menangani privasi penggunanya. Termasuk juga bagaimana data itu dipakai dan bagaimana propaganda alias fake news bisa menyelinap di timeline pengguna.2. #DeleteFacebook
Menyusul terbongkarnya kasus Facebook tersebut, Brian Acton (salah satu pendiri WhatsApp) menyatakan di Twitter bahwa sekarang sudah waktunya menghapus akun Facebook. Lengkap dengan tagar #DeleteFacebook. Elon Musk menanggapi tweet tersebut dengan âWhatâs Facebook?â (tweet tersebut lalu jadi candaan di tombol share Facebook website Elon Mask). Obrolan ini kemudian menjadi heboh ketika Elon Musk benar-benar menghapus halaman resmi Space X, Tesla, dan dirinya di Facebook.It is time. #deletefacebook
â" Brian Acton (@brianacton) March 20, 2018
Whatâs Facebook? â" Elon Musk (@elonmusk) March 23, 2018
this should be deleted too right? pic.twitter.com/1llNaXS0CC â" bryson (@Bryson_M) March 23, 2018
Definitely. Looks lame anyway. â" Elon Musk (@elonmusk) March 23, 2018
3. Tim Cook vs Mark Zuckerberg
Tidak hanya Brian Acton dan Elon Musk saja yang bereaksi keras. Tim Cook, CEO Apple, juga memberi pendapat. Dalam sebuah wawancara, Tim Cook menyatakan bahwa mereka (Apple) bisa saja mendapat uang banyak kalau âmenjualâ konsumen. Tapi Apple tidak memilih cara itu. Ketika ditanya apa yang ia lakukan kalau jadi Mark Zuckerberg, Tim Cook menjawab bahwa ia tidak akan berada di situasi seperti itu.The truth is, we could make a ton of money if we monetized our customer â" if our customer was our product. Weâve elected not to do that.Dalam wawancaranya dengan Ezra Klein dari Vox, Mark Zuckerberg pun menjawab sindiran tersebut. Ia mengutip kalimat dari Jeff Bezos (CEO Amazon): âThere are companies that work hard to charge you more, and there are companies that work hard to charge you less.â. Lalu Mark menyatakan: Facebook termasuk dalam perusahaan yang bekerja keras untuk memberikan layanan murah, bahkan gratis.
~ Tim Cook
And at Facebook, we are squarely in the camp of the companies that work hard to charge you less and provide a free service that everyone can use.
~ Mark Zuckerberg
4. Aplikasi Pihak Ketiga Dibatasi
Salah satu tindakan nyata yang dilakukan Facebook menghadapi kasus ini adalah melakukan perubahan peraturan untuk pengembang aplikasi. Tindakan ini pun berimbas pada aplikasi pihak ketiga, termasuk aplikasi pihak ketiga Instagram. Seperti kita ketahui, Instagram dan WhatsApp berada di bawah payung Facebook. Sayangnya, pihak Instagram tidak memberitahu pengembang terlebih dahulu. Akibatnya, tidak sedikit aplikasi yang sempat tidak berfungsi.
5. Mark Zuckerberg Diminta Mundur Sebagai CEO Facebook
Michael Connor, CEO Open MIC (sebuah grup investor), menyatakan kalau sudah waktunya Mark Zuckerberg mundur sebagai CEO Facebook. Dengan demikian Facebook bisa memiliki visi yang lebih baik di masa mendatang. Pernyataan seperti itu juga dikeluarkan oleh berbagai pihak lain. Misalnya Scott Stringer, seorang ahli finansial dari New York, dan sebuah editorial dari San Fransisco Chronicle. Selain itu, walau sedikit berbeda, Tech Crunch juga menyinggung hal tersebut.6. Sidang Kongres
Saat ini Mark Zuckerberg sedang menjalani tanya-jawab dengan para senator di Amerika. Sidang ini pun menjadi sorotan publik. Baik yang tidak serius maupun yang serius. Dari sisi yang tidak serius, warga internet ramai berkomentar soal penampilan Mark Zuckerberg yang seperti robot. Termasuk cara Mark minum air putih. Dari sisi yang serius, Mark Zuckerberg memberi beberapa pernyataan menarik. Seperti Facebook masih akan tetap gratis dan bersandar pada iklan, Facebook tidak menyadap percakapan pengguna lewat mikrofon handphone, dan Mark Zuckerberg mengambil alih tanggung jawab kesalahan Facebook (tapi ia tidak berniat mundur sebagai CEO). Itulah beberapa kejadian menarik seputar kasus Facebook saat ini. Proses tanya-jawab Mark Zuckerberg dengan pemerintah Amerika Serikat memang masih berlangsung (ketika artikel ini ditulis). Kita lihat saja nanti pernyataan dari Mark Zuckerberg dan perkembangan masalah ini.
[ad_2]
Source