Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Di Jepang, Robot Aibo yang Mati Bisa “Dimakamkan”

Advertisemen
Di Jepang, Robot Aibo yang Mati Bisa “Dimakamkan”

[ad_1]

Walau tidak sepopuler di Jepang, robot Aibo buatan Sony sempat memiliki popularitas tersendiri dan menjadi icon sebagai robot hewan peliharaan yang berbentuk menyerupai anjing. Baru-baru ini juga, Sony telah merilis seri baru dari Aibo yang jauh lebih responsif dan lebih lucu, mirip seperti anjing sungguhan. Tapi bagaimana dengan nasib robot-robot Aibo versi lama, maupun mereka yang sudah tidak bisa berfungsi kembali? Di Jepang, robot-robot tua ini “dimakamkan” sesuai dengan ritual tradisional Jepang. Dilansir dari Japan Times, hari Selasa minggu lalu setidaknya terdapat 114 buah robot Aibo edisi lama yang didoakan lebih dulu sebelum “dimakamkan” di kuil yang berlokasi di prefektur Chiba. Semua robot Aibo tua ini dipasangkan label nama yang menandakan asal dari robot Aibo tersebut, maupun berasal dari keluarga mana mereka sempat digunakan. Dan setidaknya, dalam beberapa tahun terakhir ini terdapat total lebih dari 800 buah robot Aibo yang telah didoakan juga. Robot-robot Aibo ini lantas tidak akan dihancurkan maupun dimakamkan seperti layaknya manusia, tetapi akan dikembalikan ke pabrik Sony untuk diambil spare part aslinya yang bisa digunakan untuk memperbaiki robot lainnya. Tapi pihak perusahaan sengaja memberikan “penghargaan” terakhir bagi para robot tua ini dengan cara melakukan ritual pemakaman dan doa yang layak untuk mereka. Setelah doa dan prosesi selesai, para robot tua ini pada akhirnya akan menjadi “donor” bagi para robot Aibo lainnya yang masih bisa berfungsi sebagai sumber dari spare part untuk perbaikan mesin. Uniknya, tidak jarang juga semua robot tua ini datang ke perusahaan kembali dengan disertai surat yang menyebutkan siapa nama robot Aibo ini, dan bagaimana mereka telah hidup selama ini sebelum akhirnya tidak bisa berfungsi kembali. Salah satu pemiliknya sempat menyebutkan juga di dalam surat tersebut bahwa mereka cukup lega bahwa robot Aibo kesayangan mereka dapat pergi karena akan mendapatkan doa dari pihak kuil yang bekerja sama dengan perusahaan ini. Tidak jarang juga ada pemilik yang menginginkan pertolongan doa untuk robot Aibo mereka agak bisa pergi dengan tenang. Walau terdengar cukup aneh di mata orang awam, seorang pendeta kuil di Kokufuji bernama Bungen Oi membela bahwa tidak ada yang salah dengan memberikan doa dan panduan bagi para robot tua yang ingin dimakamkan tersebut dengan layak. “Semua hal terkadang memang memiliki jiwa tersendiri,” jelasnya. Pengenalan Aibo sendiri dimulai di tahun 1999, di mana penjualannya mendapatkan rekor penjualan sebanyak 3.000 unit walau memiliki harga sekitar Rp 30 juta per buah. Dalam sepanjang sejarah penjualannya, terdapat setidaknya 150.000 unit telah terjual untuk beragam jenis dan tipe model yang dimilikinya. Aibo sempat mengalami masa susah di tahun 2006 dan dinyatakan “bangkrut”, walau layanan dan jasa perbaikannya masih berlanjut hingga Maret 2014 lalu. Dan di awal tahun 2018, Aibo pun dibangkitkan kembali oleh Sony yang mengenalkan Aibo versi baru yang jauh lebih responsif, memiliki AI serta konektivitas internet.

[ad_2]
Source
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 berita waeaja - All Rights Reserved - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger