Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Bincang Santai dengan Steve Koenig dari Consumer Technology Associaton

Advertisemen
Bincang Santai dengan Steve Koenig dari Consumer Technology Associaton

[ad_1]
Hari pertama mengikuti ajang CES Asia 2018 yang berlangsung hingga tanggal 15 Juni 2018 ini, tim Jagat Review memiliki kesempatan untuk bisa berbincang langsung dengan Steve Koenig, yang merupakan Senior Director of Market Research untuk Consumer Technology Association (CTA). Sekilas profil tentang Steve Koenig sendiri, beliau merupakan aktivis dari beragam penelitian dan tren teknologi yang terus berkembang setiap tahunnya. Selain meneliti, beliau juga turut berkontribusi tentang bagaimana teknologi dan tren IT tersebut akan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumen secara umum, juga memprediksi seperti apa teknologi global yang nantinya akan berkembang kembali. Beliau juga aktif terhadap beragam publikasi dan kerap menjadi pembicara konferensi terutama yang berhubungan dengan teknologi dan IT. Dalam bincang santai kali ini, Steve akan lebih menjelaskan tentang CES Asia 2018 secara umum, dan apa yang membedakan CES Asia ini dengan CES yang dilaksanakan di Las Vegas.
JR: Pertama-tama, selamat atas terselenggaranya CES Asia 2018 yang kini udah mencapai tahun ke-4 sejak pertama kali diadakan di tahun 2015 lalu di Shanghai. Sejujurnya, ini pertama kalinya saya (JR) diundang ke ajang CES Asia dan acara ini akan jadi pengalaman baru saya. Steve: Terima kasih. Dan menurut saya, kamu memilih acara yang tepat untuk mendapatkan pengalaman CES pertama. CES Asia ini sangat besar, tetapi di Las Vegas acaranya jauh lebih masif dan besar dibandingkan dengan yang kami adakan di Asia. Di sini, CES Asia memilliki pengalaman selama 4 tahun, sementara CES yang diadakan di Las Vegas memiliki usia 15 tahun sejak pertama kali diadakan. CES memiliki sejarah yang panjang dan kami terus bertumbuh sejak tahun pertama untuk bisa menjadi sebesar yang kita ketahui saat ini. Dan setiap tahunnya, CES kerap semakin tumbuh besar. CES Asia sendiri lebih besar 24% dibandingkan tahun lalu, dan terus bertumbuh sangat cepat. JR: Untuk pertanyaan pertama saya, apa alasan CTA untuk mengadakan “cabang” CES terutama di wilayah Asia Pasifik, lebih spesifik diadakan di Shanghai? Pertimbangan seperti apa yang dipikirkan ketika memilih lokasi ini? Steve: Ada dua alasan mengapa Tiongkok menjadi lokasi utama untuk acara CES ini. Pertama, karena Tiongkok merupakan pasar terbesar untuk konsumer teknologi terutama di wilayah Asia, dan lamban laun akan mulai mendunia. Oleh karena itu kami ingin memfokuskan pasar di Tiongkok untuk wilayah Asia Pasifik karena perkembangan teknologinya. Sementara mengapa kami memilih Shanghai sebagai kota utamanya, sesungguhnya kami punya banyak pertimbangan kota besar lainnya, seperti Hon Kong, Beijing, Shenzhen, banyak kota besar yang bisa kami pilih. Tapi Shanghai adalah ibukota finansial, dan lebih dikenal oleh para penghuni Tiongkok daratan. Shanghai juga menjadi kota dengan tumbuh berkembangnya begitu banyak startup dan teknologi, dari Smart City hingga kendaraan kendali otomatis, dimulai dari startup teknologi yang kecil hingga besar. Sehingga kota ini memiliki banyak energi untuk perkembangan teknologi yang menurut kami adalah lokasi yang tepat untuk acara kami. Selain itu, kam i membutuhkan ruang acara yang sangat besar untuk bisa menampung mereka, dan Shanghai memiliki lokasi yang sangat tepat untuk bisa menampung segala kebutuhan untuk acara CES Asia ini.   JR: Hal tersebut kemudian membawa saya untuk pertanyaan selanjutnya. Selain lokasi dan usia dari masing-masing CES, apa saja yang menjadi perbedaan signifikan antara CES Asia dengan CES yang diadakan di Las Vegas? Apakah ada tren atau teknologi yang jadi tema besar di kedua CES yang berbeda? Steve: Sesungguhnya, tren yang dimiliki oleh keduanya sebagian besar sama saja. Seperti 5G, kecerdasan buatan, teknologi kendaraan, robot, AR dan VR. Semua yang kita lihat enam bulan lalu di Las Vegas, bisa dilihat di CES Asia 2018 ini. Jadi, tren dan topik utamanya kurang lebih sama di antara keduanya. Alasan utama kenapa bisa sama saja, karena perkembangan teknologi saat ini sebenarnya sudah bertumbuh di hampir seluruh negara di dunia, tidak ada topik yang berkembang hanya di satu negara atau wilayah saja. Semua tren tersebut berkembang di seluruh dunia dengan cepat. Oleh karena itu, saya rasa tren teknologinya hampir sama saja. Yang sedikit membedakannya, kami menyebut CES di Las Vegas sebagai gambaran akan perkembangan teknologi dan tren IT besar yang terjadi hampir di seluruh dunia saat ini, lebih fokus ke dalam global, sementara CES Asia lebih fokus terhadap apa yang terjadi di wilayah Asia. Tidak hanya di pasar Tiongkok saja, tetapi juga bagaimana perkembangan ini terjadi di seluruh wilayah Asia Pasifik secara garis besarnya. Beragam brand dan perusahaan hadir di dalam ajang ini untuk belajar dan membangun relasi satu dengan yang lainnya, dan kami juga diminta untuk bisa membawa acara global tersebut untuk lebih fokus terhadap perkembangannya yang lebih terpusat di wilayah Asia Pasifik, dan di sinilah kami pun membawa acara tersebut ke sini.   JR: CES Asia sendiri pertama kali hadir di tahun 2015, dan selama kurang lebih hampir empat tahun lamanya acara ini dilaksanakan, apakah ada perbedaan yang terlihat yang bisa dibandingkan dengan CES Asia 2018 kali ini? Steve: Saya rasa yang cukup menjadi perbedaan di tahun ini adalah keberadaan dari Startups Park. Kita memiliki setidaknya lebih dari 100 jenis startup yang bergabung di CES Asia tahun ini. Setidaknya ada sekitar lebih dari 40 lebih startup dari Tiongkok, sementara lainnya berasal dari luar Tiongkok seperti misalnya Perancis, Norwegia, Belanda, dan wilayah lainnya. Di tahun pertama CES Asia diadakan, startup hanya berjumlah lebih sedikit dan area ini bertumbuh sangat pesat setiap tahunnya. untuk area lainnya, terdapat teknologi kendaraan yang kerap terlihat di sepanjang CES Asia berlangsung, karena pasar otomotif di Tiongkok juga berkembang dan menjadi salah satu pasar otomotif terbesar. Tren dan tema utama mungkin sama saja, tetapi selain semakin tumbuh besarnya acara CES itu sendiri, tren startup bertumbuh sangat pesat setiap tahunnya. JR: Untuk di wilayah Asia Pasifik sendiri, mengesampingkan tentang tema utama besar dari CES Asia, menurut Anda tren atau teknologi IT apa yang semakin bertumbuh pesat setiap tahunnya? Steve: Menurut saya, karena besarnya populasi dari Asia secara keseluruhan, teknologi yang hadir dan berkembang juga lebih besar seperti bagaimana teknologi di kendaraan semakin berkembang lebih baik, terutama yang saya lihat di wilayah Tiongkok. Ada berbagai hal lain yang membuat wilayah Asia Pasifik menjadi elbih mencolok dibandingkan dengan wilayah negara lainnya, tapi seperti di pasar Amerika Serikat sendiri, ada begitu area dan teknologi yang perkembangannya hampir serupa, misalnya AR, VR, smart speaker. Yang membedakannya, teknologi seperti perangkat pintar, televisi, smartphone atau laptop, semuanya bertumbuh sangat tinggi sementara di Amerika Serikat, seluruh pasar tersebut justru tidak bertumbuh sepesat di Asia. Hal ini dikarenakan usia pasar di Amerika sendiri jauh lebih tua dan dewasa dibandingkan dengan wilayah lainnya, sementara teknologi di Asia tengah mengejar ketinggalan-ketinggalan tersebut, sehingga semuanya sedang meningkat pesat. Berbagai fungsi d ari smartphone sendiri juga lebih banyak berkembang di Tiongkok ini, seperti misalnya sistem payment digital menggunakan platform pada smartphone mereka alih-alih dengan kartu pembayaran konvensional. Sehingga mungkin perangkat yang digunakan sama saja, tetapi perilaku dan kebiasaan yang dihadirkan setiap wilayah bisa berbeda satu dengan yang lainnya.   JR: Untuk tahun mendatang, tema besar apa yang mungkin akan jadi fokus utama di dalam CES Asia? Steve: Saya rasa kita bisa ekspektasi akan kehadiran dari teknologi AI, di mana tahun ini sudah menjadi salah satu tema besar sendiri. Dan mungkin tahun depan juga akan lebih banyak berbicara tentang sistem Bllockchain juga, karena topik ini tengah menjadi perbincangan hangat tidak hanya di CES Asia saja, tetapi juga untuk CES Las Vegas tahun-tahun mendatang. Ada begitu banyak eksperiman dan uji coba yang sedang dilakukan beberapa waktu belakangan ini yang terfokus kepada topik besar tersebut, dan tidak semua orang mengerti mengenai sistem maupun keamanan data yang dihadirkan melalui blockchain tersebut. Kami sendiri tengah mempelajari tentang blockchain ini lebih lanjut lain agar kami mengerti secara lengkap apa itu blockchain sesungguhnya, sehingga bisa memberikan informasi akurat untuk para pengujung atau pelaku bisnis yang hadir dalam CES tahun mendatang. Jadi, ya, rasanya tahun depan akan lebih banyak topik yang membahas mengenai blockchain ini dibandingkan di t ahun 2018 ini.   JR: Terakhir, sederhana saja, apakah CTA punya rencana untuk membuka “cabang” CES untuk wilayah lain, selain yang sudah diadakan di Las Vegas dan Asia? Steve: untuk saat ini, tidak ada. Karena saya rasa kedua lokasi tersebut sudah sangat tepat untuk menggelar acara tahunan besar tersebut, dan semua orang bisa mengunjungi salah satu dari dua lokasi yang dimaksudkan untuk mengikuti perkembangan tren IT di dunia. Saat ini kami belum ada rencana untuk menggelar hal yang sama di wilayah negara lainnya.

[ad_2]
Source
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 berita waeaja - All Rights Reserved - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger