Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

JagatPlay di E3 2018: Wawancara dengan Cory Barlog!

Advertisemen
JagatPlay di E3 2018: Wawancara dengan Cory Barlog!

[ad_1]
Cory Barlog, hampir sebagian besar gamer sepertinya tidak akan asing lagi dengan nama yang satu ini. Lewat otak kreatifnya lah, God of War memperlihatkan bentuk dan pendekatan barunya di tahun 2018 ini dan berujung terbayar manis. Cerita yang kini membawa Kratos ke mitologi baru dengan sistem kamera, senjata, dan gaya pertarungan yang baru disambut positif oleh gamer dan kritikus, yang juga diproyeksikan dengan angka penjualan yang terhitung fantastis untuk sebuah game eksklusif. Di E3 2018 ini, walaupun tidak punya sesuatu yang baru untuk diumumkan kepada publik, namun Cory menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan para media dari Asia. Ia kini tengah berada di masa liburannya.

Dibandingkan dengan tahun lalu dimana ia masih berjuang untuk memperkenalkan dan mempopulerkan God of War di ragam event besar gaming sepanjang tahun, Cory Barlog memang terlihat jauh lebih santai dan terbuka untuk sesi wawancara bersama. Anda seolah bisa melihat bahwa beban besar dan berat yang sudah ia pikul selama beberapa tahun terakhir ini seolah sudah terangkat begitu saja. Ia memulai sesi wawancara dengan penuh senyum dan tawa, serta keramahan yang pantas untuk diacungi jempol. Cukup untuk mendorong para media asia untuk tidak ragu melemparkan pertanyaan-pertanyaan mereka, termasuk dari kami, JagatPlay yang berkesempatan berada di ruang yang sama. Lantas, apa saja yang dibicarakan Cory Barlog selama sesi wawancara yang berjalan sekitar 20 menit-an ini? Ini dia: Salah satu yang paling memancing rasa penasaran kami adalah bagaimana God of War terbaru ini memotret mitologi Norse itu sendiri. Di banyak publikasi lain seperti film ataupun novel, para Aesir dan Vanir selalu dipandang sebagai tokoh protagonis dan Giants menjadi antagonis. Namun di God of War, posisi sebaliknya terjadi, dimana game ini justru lebih mengedepankan sudut pandang Giants sebagai tokoh protagonis utama. Cory Barlog mengakui hal tersebut.

Ia menyebut bahwa seiring dengan lebih banyaknya bahan original soal mitologi Norse yang ia baca, ia bisa melihat bahwa tidak pernah ada posisi jelas yang soal siapa yang baik dan jahat di sini. Namun para Giants selalu dipandang sebagai tokoh “Arsitek” atau “Pembangun” di mitologi ini, dan hal ini membuat mereka sebagai ras yang tidak banyak berfokus di perang. Sementara di sisi lain, para Aesir dan Vanir terus berperang dan memburu mereka, termasuk Thor yang berhasil menghabisi banyak Giants. Di dalam mitologi sesungguhnya, memang hal seperti inilah yang terjadi. Ia menyebut bahwa pendekatan media lain memang tidak kalah menarik, namun untuk God of War, inilah cermin dari interpretasi mereka. Di wawancara yang sama, Cory Barlog juga mengaku sudah melihat dan menikmati Death Stranding dari Hideo Kojima. Ia mengaku bahwa wajahnya langsung “meleleh” ketika melihat game tersebut dan seperti banyak gamer kebanyakan, ia juga tidak paham apa yang sebenarnya ingin ditawarkan oleh Kojima di sana. Satu yang pasti, ia merasa takjub dengannya. Sementara berbicara soal misteri yang masih terdapat di God of War dan tidak punya jawaban, Cory Barlog meminta gamer untuk tidak khawatir. Semuanya ia sebut, sudah disusun rapi dan sedemikian rupa agar jika sebuah seri sekuel lahir di masa depan, misteri dan jawaban tersebut akan terjawab lewat clue-clue misterius yang mereka simpan di seri pertama. Anda akan menemukan keseruan menggali mereka kembali dan menemukan momen unik dimana ternyata, ada banyak hal yang langsung berkaitan sejak awal. Lantas, bagaimana dengan informasi di interview terbaru Cory Barlog itu sendiri? Dimana ia menyebut bahwa hingga titik ini, ada satu rahasia yang belum ditemukan oleh publik sama sekali? Usaha untuk menggali clue dari sesi interview kali ini, sayangnya, juga berujung dengan kegagalan. Ia menyebut bahwa ia baru akan membuka informasi ini jika seseorang menemukannya. Ia menegaskan bahwa hal ini bukanlah sesuatu yang “besar”, namun tetap akan indah jika berhasil ditemukan oleh gamer. Untuk saat ini, gamer hanya perlu terus mencari apa yang ia bicarakan.

Mengingat begitu banyak misteri yang disimpan oleh God of War, kami menyempatkan diri bertanya soal teori fans paling gila yang berhasil menangkap perhatiannya sejauh ini. Cory Barlog menyebut bahwa ada begitu banyak teori fans di luar sana. Sebelum rilis, ia sempat membaca beragam teori fans terkait siapa itu Atreus, ada banyak teori soal apa yang akan terjadi di seri selanjutnya, dan sebagainya. Ia senang melihat reaksi para fans, namun untuk dirinya yang ia sebut cukup obsesif, ia menyebut bahwa dirinya sudah menentukan bagaimana cerita-cerita ini akan terikat satu sama lain jika sebuah seri sekuel dirilis di masa depan. Cory Barlog juga menyempatkan diri untuk membahas sedikit soal New Game +. Ia menyebut bahwa mode yang satu ini sebenarnya sudah ia rencanakan dari awal, namun ia potong karena ia merasa bahwa game ini sendiri tidak terlalu sulit. Oleh karena itu, New Game + bukanlah sesuatu yang diperlukan di sini. Namun melihat reaksi fans, ia memutuskan untuk membawanya, terutama untuk sekedar faktor kesenangan saja. Ia masih belum bisa berbicara banyak saat ini, namun ini lebih memenuhi permintaan gamer yang sudah mendukung game ini selama beberapa bulan terakhir. Di kesempatan yang sama, Cory Balrog juga tetap tidak ingin melepas DLC berbayar atau expansion pack untuk God of War ini, walaupun visinya untuk God of War yang sebenarnya sempat mengalami pemotongan, termasuk dunia seperti Muspelheim yang ia sebut, seharusnya berukuran 3 kali lipat dari versi final. Hanya saja waktu pengembangan tidak lagi cukup dan mereka harus puas dengan versi saat ini.

Kami juga menanyakan langsung pada Cory Barlog soal pendapatnya soal God of War itu sendiri? Apakah ia punya sesuatu yang ia anggap, seharusnya bisa ditangani lebih baik lagi? Cory langsung menjawab iya. Satu hal yang menurutnya bisa ditangani lebih baik adalah fase dimana Atreus menemukan “egonya”, ketika ia menemukan bahwa dirinya adalah seorang dewa. Ia menyebut bahwa perubahan kepribadian seperti ini seharusnya bisa memakan waktu tahunan hidup Atreus untuk merepresentasikan cerita yang lebih ideal. Namun di sini, mereka tidak bisa melakukan hal tersebut. Dengan pemotongan konten sekitar 2 jam dari rencana awal juga, transisi Atreus dari orang baik menjadi jahat ini memang terasa cukup aneh. Satu-satunya solusi adalah dengan mengintegrasikannya ke dalam gameplay dan mempertahankannya. Ia ingin sekali memperbaiki hal tersebut. Berpikir panjang, Cory Barlog juga punya kritik pribadi terkait desain untuk Valkyrie terakhir yang jadi salah satu pertarungan boss tersulit di God of War. Ia ingin sedikit memodifikasi sedikit hal tersebut, namun tetap mempertahankannya sebagai pertarungan yang menantang dan tetap, memuaskan. Apalagi ia sempat menjajalnya, dan belum berhasil menang setelah pertarungan selama 2,5 jam berturut-turut. Ia juga menyebut bahwa di versi originalnya, ada begitu banyak hal yang sebenarnya yang ia rencanakan untuk God of War namun berakhir dipotong. Termasuk sosok si burung raksasa yang Anda temukan di Niflheim yang sebenarnya, sempat punya ceritanya sendiri. Apakah kita akan melihat aksi si burung nantinya di masa depan? Ia tidak bisa memastikan saat ini dan hanya menyebutnya “mungkin”.

Satu hal yang menarik, Cory Barlog juga menceritakan soal “pondasi” soal konfirmasi eksistensi beragam mitologi berbeda yang eksis di saat yang sama. Ia menyebut bahwa manusia dari kebudayaan berbeda mungkin tidak bisa melihat mereka, namun jadi sesuatu yang mungkin bagi dewa dari mitologi yang satu bertemu dengan dewa dari mitologi lain untuk saling bertemu jika mereka mengunjungi wilayah masing-masing. Di God of War terbaru, hal inilah yang dilakukan oleh sosok Tyr di seri ini.

Di salah satu level dimana Anda masuk ke dalam brankas milik Tyr, Anda bisa melihat bagaimana ia sempat singgah ke mitologi Mesir dan mitologi Yunani. Tyr dipotret sebagai dewa dengan “koneksi” luas di seluruh dunia, sementara Odin hadir sebagai karakter tertutup yang paranoid dan takut dengan kekuatan apapun yang mampu menundukkannya. Sayangnya, ia tidak berbicara lebih lanjut apakah keterkaitan beragam mitologi ini akan jadi sesuatu yang akan mereka eksplorasi lebih jauh di masa depan atau tidak. Tags: , , , , , , ,


[ad_2]
Source

Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 berita waeaja - All Rights Reserved - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger