Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Review Huawei Nova 2 Lite: Kejutan Kecil Menyenangkan

Advertisemen
Review Huawei Nova 2 Lite: Kejutan Kecil Menyenangkan

[ad_1]
Beberapa minggu ini saya berkesempatan mencoba salah satu handphone Huawei yang terhitung baru. Sebuah pengalaman menarik untuk saya yang terbiasa memegang handphone Android murni. Inilah review Huawei Nova 2 Lite. Terus terang, saat pertama kali handphone yang juga dikenal dengan nama Huawei Y7 Prime 2018 ini, saya sedikit pesimis. Terutama karena chipset Snapdragon 430 dan harga Rp2.599.000 yang berkesan “sedikit mahal”. Ternyata, saya menemukan beberapa kejutan menarik.

Desain

Terus terang, agak susah mau menilai desain handphone ini dari sisi estetika. Bukan apa-apa, saat ini hampir semua handphone punya tampilan sama. Yang jelas, handphone ini memiliki desain yang sesuai tren 2018. Layar besar dan bingkai relatif tipis, terutama di sebelah kanan kiri. Tidak ada tombol fisik di di bagian depan. Jadi penampilannya cukup luas dan elegan. Bagian belakang handphone ini â€" saya menggunakan yang warna biru metalik â€" mirip dengan Huawei P20 Lite. Bedanya, kamera ganda Huawei Nova 2 Lite memiliki posisi horizontal (seperti iPhone 8), sedangkan P20 Lite berposisi tegak (seperti iPhone X). Sebenarnya saya lebih suka yang warna hitam. Warna biru metalik menurut saya kelihatan agak norak. Namun, selama memakai handphone ini, tidak sedikit yang bertanya handphone apa ini lalu memuji. Jadi ya, cukup subyektif. Lama-lama saya juga terbiasa dengan warna metalik ini. 😄 Salah satu yang saya suka dari handphone ini adalah posisi semua colokan (audio dan micro USB) ada di bagian bawah. Hal ini memiliki keuntungan sendiri kalau kamu taruh di saku. Berbeda dengan handphone Moto G5s Plus yang punya colokan audio di atas dan USB di bawah. Selebihnya, posisi tombol dan speaker cukup standar. Tombol volume dan power ada di samping kanan (kalau dipegang dengan tangan kiri bisa dipencet dengan jari telunjuk dan jari tengah). Sementara posisi speaker ada di bagian bawah. Oya, Huawei Nova 2 Lite menyediakan dua slot nano SIM dan satu slot microSD dalam konfigurasi segaris (kayak mesin aja). Letak slot itu ada di bagian kiri atas. Saya menemukan kalau kartu SIM bisa mudah copot saat diletakkan di dudukannya dan saat memasukkan tray. Jadi, hati-hati saat memasangnya. Handphone ini memiliki sensor sidik jari yang diletakkan di bagian belakang. Secara pribadi, saya kurang suka dengan posisi ini. Tapi demi layar yang lebuh luas, hal itu bisa dimaklumi. Sensor sidik jari ini pun berfungsi baik. Mudah dijangkau dan cepat bekerja. Lalu layar handphone ini memiliki rasio 18:9. Jadi lebih tinggi dan lebih ramping. Keuntungan handphone dengan rasio ini adalah lebih enak diganggam.

Layar

Layar Huawei Nova 2 Lite menggunakan IPS LCD sebesar 5,99 inci dan memiliki kualitas HD+ 1440×720, dengan ketajaman layar ~269ppi. Seperti sudah disebut di atas, rasionya adalah 18:9, seperti handphone masa kini pada umumnya. Nah, layar handphone merupakan kejutan berikutnya yang saya temui. Kualitas HD sudah sangat mencukupi untuk membuai mata. Namun harus saya akui, Huawei berhasil memberikan layar yang enak dilihat, walau tingkat ketajaman layar hanya sekian.

Audio

Speaker dan mikrofon yang dipakai untuk menelpon bekerja baik. Suara yang keluar jernih dan jelas terdengar. Tidak ada masalah untuk bagian ini. Untuk menyetel lagu atau film, suara yang keluar dari speaker Huawei Nova 2 Lite cukup kencang. Tapi karakter suaranya cenderung renyah (sedikit kering). Yah, saya bukan pakar audio, tapi (silakan koreksi kalau salah) kelihatannya suaranya agak tinggi di bagian high midrange/low treble.

Huawei Histen

Nah, kalau pakai earphone atau headphone…. Harus saya puji, suaranya cukup mantap. Well, thanks to Huawei Histen audio effect for that. Sistem audio dari Huawei ini akan aktif ketika earphone dicolokan dan menyesuaikan tipe headset yang dipakai. Mungkin karena saya memakai earphone biasa (in-ear), makanya equalizer tidak aktif. Namun saya bisa mengaktifkan fitur 3D audio dan mengatur profil suara apakah near, front, atau wide. Hm, karakter suaranya masih agak renyah (bass agak kurang dan high midrange/ low treble lebih tinggi). Tapi efek 3D membuat suara yang keluar membuai.

Android 8.0 + EMUI 8.0

Kalau kamu sudah terbiasa dengan skin Android dari Huawei ini, mungkin opini saya tidak akan memberi pengaruh. Sebagai orang yang terbiasa dengan versi Android hampir murni (khas Moto), saya tadinya tidak yakin dengan EMUI. Saya pikir, ini hanyalah skin Android lain yang mirip iOS, seperti FunTouch OS dari Vivo. Tapi ternyata EMUI 8.0 (berbasis Android 8.0 Oreo) yang ada di Huawei Nova 2 Lite ini cukup mengejutkan. Desainnya cukup efisien, tidak banyak polesan yang tidak perlu, dan cukup setia dengan sistem Android. Hal ini bisa kamu lihat dari bentuk Quick Setting, Volume, atau notifikasi.

Quick Setting dan SmartCare EMUI 8

Beberapa hal yang saya suka dari desain EMUI 8.0 adalah widget jam dan cuaca, animasi saat mengisi baterai, dan pengaturan terpisah untuk wallpaper layar utama dan lock screen (bisa dibuat blur salah satunya). Selain desain, efek suara dan ringtone bawaan EMUI juga simpel dan bagus. Hm, mungkin nanti saya akan membahas soal EMUI 8.0 ini terpisah dari review Huawei Nova 2 Lite ini.

Kamera

Huawei Nova 2 Lite memiliki kamera belakang ganda (13MP + 2MP) yang dilengkapi dengan phase detection autofocus (PDAF) dan LED flash. Sedangkan kamera depan berkualitas 8MP. Fitur yang bisa kamu temui di aplikasi kamera Huawei cukup banyak. Mulai dari memotret biasa (Photo), Video, HDR, Panorama, Filter, Watermark, memindai dokumen, Good food, Depth of Field (DoF) sempit â€" alias portrait mode, beautification, burst mode, memotret dengan senyum, memotret dengan perintah suara (“cheese!“) dan menggunakan tombol volume. Selain itu, kamu juga bisa mengatur setelan kamera dengan berbagai konfigurasi.

Mode dan setelan kamera Huawei Nova 2 Lite

Sekali lagi, secara cukup mengejutkan, kamera Huawei Nova 2 Lite bekerja lebih baik dari yang saya kira. Secara umum foto hasil kameranya baik. Baik dari segi fitur, penggunaan, maupun hasilnya. Sejauh ini saya belum menemukan berapa nilai bukaan kamera Huawei Nova 2 Lite. Namun kamera ini cukup sensitif dengan cahaya tinggi. Pada bidang yang memberi atau menerima cahaya cukup tinggi, detil obyek tidak terlihat. Hanya terlihat warna putih flat. Yang cukup menarik, walau tidak sedramatis kamera handphone flagship, kamera handphone ini bisa menghasilkan foto DoF sempit dengan bagus. Perbedaan bidang yang jelas dan yang blur cukup natural. Apalagi untuk memotret makro, jarak antara lensa dengan obyek bisa cukup dekat. Hasil foto kamera depan pun cukup bagus. Sama seperti kamera belakang, hasil foto kamera depan juga cenderung cerah dan bisa over kalau cahaya tinggi.

Hasil foto kamera belakang Huawei Nova 2 Lite

Foto makro dan portrait mode Huawei Nova 2 Lite

Hasil foto low light Huawei Nova 2 Lite

Foto selfie Huawei Nova 2 Lite

Untuk video, kamera belakang bisa merekam dengan kualitas sampai FHD 1080p (16:9, stereo). Sedangkan kamera depan bisa sampai HD 720p (16:9, stereo). Kualitas video itu sendiri memadai. Baik untuk gambar dan suara hasil tangkapan mikrofon. Namun sebagai handphone pemula, sayangnya Huawei Nova 2 Lita tidak memiliki fitur seperti slow-mo atau cinemagraph (live photo).

Performa

Seperti sudah saya sebut di atas, saya agak pesimis dengan performa handphone ini. Tapi toh ternyata saya cukup salah berasumsi seperti itu. Karena secara umum, handphone ini bekerja dengan baik. Huawei Nove 2 Lite menggunakan chipset Snapdragon 430, RAM 3GB, dan penyimpanan 32GB.  Memang, ketika pindah dari Moto G5s Plus ke handphone ini, ada perbedaan performa yang cukup terasa. Bisa dimaklumi, karena chipset Moto G5s Plus lebih tinggi. Untuk kegiatan sehari-hari, â€" mulai dari menelepon, chatting, berbalas email, membaca berita, browsing website dan media sosial, mendengarkan musik, nonton video, atau main game ringan â€" performa handphone ini sangat memadai.

Informasi penggunaan baterai Huawei Nova 2 Lite

Tapi harus diakui, untuk main game yang sedikit “berat”, Huawei Nova 2 Lite ini terasa pas-pasan. Bisa tapi tidak ideal. Saya bermain game Battle Bay cukup sering. Namun ketika sedang ada event, saya memilih pindah ke handphone lain untuk feel yang lebih tepat. Namun kalau kamu cuma bermain game ringan seperti Helix Jump, tidak ada masalah. Yang menarik, Huawei punya fitur Game Suite yang bisa memberi pilihan mode performa. Ada Smart Mode, Gaming Mode, dan Power Saving Mode. Di samping itu juga ada uninterupted gaming. Game yang masuk di sini bisa disesuaikan kebutuhannya oleh handphone. Bagaimana dengan baterainya? Hm, Huawei Nova 2 Lite memiliki baterai 3000mAh. Kapasitas yang menurut saya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kenyataannya, handphone ini menggunakan daya cukup efisien.

Kesimpulan

Huawei Nova 2 Lite merupakan handphone yang pantas dipilih untuk penggunaan sehari-hari. Tidak istimewa, namun juga tidak mengecewakan. Layak dibeli, tapi jangan berharap terlalu tinggi. Masalahnya tentu saja ada di harga. Jujur saja, dengan harga Rp2.599.000, ada pilihan lain yang tidak kalah menggoda. Kalau saja Huawei Nova 2 Lite ini punya harga sedikit lebih bersaing (mengingat chipset-nya), pilihan akan jauh lebih mudah. Pada akhirnya, pilihan kembali ke selera dan kebutuhan. Kalau kamu tidak butuh “spek dewa”, handphone ini boleh dibilang cakep. Tapi kalau kamu mempertimbangkan spesifikasi dan harga, kamu bisa dengan mudah tergiur oleh handphone lain. Nah, silakan pertimbangkan baik-baik. Semoga review Huawei Nova 2 Lite ini bisa sedikit membantu.

[ad_2]
Source
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 berita waeaja - All Rights Reserved - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger