[ad_1]
Kekuatan mod mau tak mau harus diakui, merupakan salah satu motor yang berhasil membuat beberapa game lawas tetap diminati hingga saat ini. Game seperti Skyrim atau GTA V menjadi bukti nyata untuk apa yang bisa dilakukan oleh komunitas dengan energi kreatif ini, terutama dari kemampuan mereka untuk tidak hanya menyempurnakan saja, tetapi juga menambahkan ragam konten yang ada. Di sisi lain, mod juga menjadi sumber banyak kekhawatiran developer, terutama ketika ia berakhir menawarkan sesuatu yang tidak pantas, apalagi menyangkut karakter wanita mereka. Sesuatu yang sudah menjadi bahan pertimbangan Square Enix dengan rilis Final Fantasy XV Windows Edition.
Setelah wawancara sebelumnya yang mengindikasikan bahwa Hajime Tabata memahami dan mengerti âmod nakalâ tak terhindarkan untuk FF XV versi PC nanti, kali ini ia datang dengan sebuah peringatan besar. Walaupun ia tidak menghalangi dan justru memberikan kebebasan, namun ia menyebut bahwa jika konten âmod nakalâ ini berakhir terlalu jauh, selalu ada konsekuensi yang menyertainya. Mereka mungkin akan mempertimbangkan ulang kebijakan modding ini di rilis Final Fantasy untuk PC selanjutnya. Square Enix meminta para modder untuk sedikit mengendalikan diri.
Sayangnya, Tabata sendiri tidak menyebut indikator kategori âterlalu jauhâ untuk mod-mod nakal yang muncul di masa depan. Walaupun besar kemungkinan, ia berbicara soal adegan seksual secara eksplisit atau mungkin eksploitasi karakter di bawah umur, seperti Iris yang masih berusia 15 tahun.
Final Fantasy XV Windows Edition sendiri rencananya akan dirilis pada awal tahun 2018 mendatang via Steam, Origin, dan juga â" Windows Store.
Source: PC Gamer
Tags: action, final fantasy xv, final fantasy xv windows edition, gamingnews, hajime tabata, luminous engine, origin, pc, RPG, square enix, steam[ad_2]
Source