Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

JagatPlay di E3 2018: Menjajal Demo Days Gone!

Advertisemen
JagatPlay di E3 2018: Menjajal Demo Days Gone!

[ad_1]
Terlalu padat, terlalu ramai, sudah terlalu banyak dieksploitasi? Reaksi gamer terhadap game-game yang menjadikan zombie sebagai tema utama memang bisa dibilang, tidak selalu positif. Namun tidak adil rasanya untuk tidak mengakui bahwa terlepas dari betapa umumnya tema “mayat hidup” ini dieksplorasi oleh video game, beberapa berakhir memesona. Tidak percaya? Lihat apa yang berhasil dilakukan Capcom dengan Dead Rising, yang di beberapa seri awal, tampil sebagai game zombie tak serius yang gila dan menyenangkan. Atau melihat bagaimana Naughty Dog menjadikannya sebagai pondasi untuk meracik sebuah kisah yang mengagumkan di The Last of Us. Kini ia juga menjadi tema untuk game open-world terbaru racikan Sony Bend Studio â€" Days Gone. Dengan waktu rilis yang masih di awal tahun 2019 mendatang, kami berkesempatan untuk menjajal game ini lebih cepat di E3 2018 kemarin. Sony membuka booth untuk para pengunjung, dan juga beberapa media yang beruntung untuk menjajal game ini secara langsung, ditemani oleh pegawai Sony Bend Studio yang tidak hanya membantu Anda untuk memahami apa yang Anda lihat di layar saja, tetapi juga memberikan informasi ekstra soal konten seperti apa yang pantas untuk Anda antisipasi di saat rilis versi final nanti. Ada dua skenario yang ditawarkan di sesi demo ini. Demo pertama diambil dari sisi cerita dimana sang karakter utama â€" Deacon berusaha menyelamatkan sang teman. Sementara demo kedua adalah pertempuran melawan horde yang super serius dan super gila, bahkan untuk urusan game zombie sekalipun. Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Days Gone? Apakah sesi demo singkat yang kami cicipi berhasil “menjual” game ini kepada kami? Berikut adalah impresi yang kami rasakan:

Identitas Berbeda

Berbicara dengan pegawai Sony Bend Studio yang kebetulan tengah menemani kami bermain Days Gone, salah satu pertanyaan terbesar tentu saja mengarah pada satu hal â€" apa yang membedakan game yang satu ini dibandingkan dengan game-game zombie pada umumnya? Ia berbicara soal banyak hal, dari sekedar konsep open-world, bagaiamana Deacon akan mengandalkan motornya sebagai “karakter kedua” untuk menjelajahi dunia tanpa ampun ini, serta progression system yang akan memungkinkannya mengakses beragam skill yang akan membuat segala sesuatunya lebih mudah. Namun ia mengaku, bahwa kekuatan utamanya tetap terletak pada sisi cerita itu sendiri, sesuatu yang bisa Anda prediksi dari game-game  single-player eksklusif untuk Playstation 4. Anda akan bisa menyelami konflik dan karakter Deacon yang di titik ini, kehilangan semua yang ia cintai, dari sang istri serta geng motor yang berisikan teman-temannya. Anda bisa melihat bagaimana Deacon berusaha menangani trauma tersebut. Satu informasi menarik yang ditawarkan kepada kami juga berkaitan soal faksi. Bahwa aksi Deacon di skema open-world yang ada, menyelesaikan misi sampingan ke misi sampingan yang lain juga akan mempengaruhi hubungannya dengan kelompok apapun yang ia bantu. Dunia Days Gone memang memuat beberapa kelompok berbeda yang berusaha bertahan hidup dan “berperang” atas nama sumber daya yang terbatas. Aksi Deacon membantu faksi tertentu bisa berujung, membuatnya dibenci dan diburu oleh faksi yang lain. Kerennya lagi? Sistem “faksi” ini tidak hanya terjadi di manusia saja. Para monster atau para infected yang Anda hadapi juga tidak selalu “berteman” satu sama lain. Beberapa monster akan berusaha memangsa monster yang lain, sesuatu yang bisa Anda gunakan untuk kepentingan strategis di masa depan. Hal ini jugalah yang terlihat di sesi demo pertama Days Gone yang memang berfokus pada sisi cerita yang ada. Mengambil potongan misi utama yang disebut, masih di awal cerita, Anda akan memainkan aksi Deacon yang tengah berusaha menyusup di salah satu daerah berbahaya untuk mencari onderdil motor yang ia butuhkan. Seperti game open-world seperti ini dan kebanyakan third person shooter yang ada, Anda akan punya beberapa opsi dengan Deacon. Anda bisa berusaha tetap  mempertahankan gaya bermain Stealth dan membunuh musuh dari belakang dengan mudahnya. Anda juga dibekali dengan jumlah batu tidak terbatas, yang bisa Anda lempar untuk mengalihkan perhatian para infected jika Anda malas menempuh resiko. Sony Bend menyebut bahwa monster-monster ini cukup sensitif dengan suara dan visual, hingga Anda perlu mempertimbangkan keduanya. Ini berarti, menggunakan senjata api secara terbuka bisa berujung menjadi undangan terbuka bagi para zombie yang di game ini disebut sebagai Freakers ini, untuk m emburu Anda. Skema dunia terbuka yang mengusung beberapa alternatif jalan untuk diselesaikan ini memang terhitung standar, tetapi juga menarik di saat yang sama. Salah satu hal yang paling mencuri perhatian kami adalah fakta bahwa di misi ini juga, Anda diperkenalkan dengan varian Freakers yang disebut sebagai Newts. Terinfeksi saat mereka masih anak-anak, Newts punya ciri khas serangan berbeda. Selama HP Anda penuh, mereka akan takut dan tidak akan menyerang. Namun begitu Anda masuk ke fase kritikal, mereka akan langsung memburu Anda tanpa ampun. Kerennya lagi? Newts dan Freakers “normal” ternyata tidak bersahabat. Di kerajaan mayat hidup ini, Newts adalah “makanan” para Freakers dan mereka selalu diburu oleh zombie yang lebih besar. Melihat kedua varian ini berinteraksi membuat dunia Days Gone terasa keren dan unik di saat yang sama. Jika Anda berujung ketahuan dan keluar dari mode stealth Anda, sembari mencari jalan untuk mencapai misi utama yang sudah ditawarkan, Anda harus bertempur terbuka. Deacon punya senjata api tentu saja, yang walaupun punya suara keras, tetapi minim resiko dan mematikan. Sementara di sisi lain, Anda juga punya senjata melee untuk digunakan. Senjata melee di Days Gone bisa hancur jika digunakan setelah beberapa kali, namun penggantinya bisa Anda temukan dengan mudah di sepanjang perjalanan. Bersama dengan material kecil yang bisa Anda kumpulkan di sepanjang perjalanan, untuk sekedar healing sampai memperkuat motor Anda nantinya, Anda juga bisa menggunakannya untuk memperkuat senjata melee Anda. Tergantung pada bahan (di sesi demo kami, senjata melee berbasis kayu saja yang bisa diupgrade), Anda bisa membuat senjata melee Anda lebih mematikan. Dari sebuah papan kayu menjadi papan kayu dengan paku tajam di atasnya? Hell yeah! Anda tidak hanya akan bertempur melawan para Freakers saja, tetapi juga sebuah sekte agama sesat yang memuja monster-monster ini. Berbeda dengan para Freakers yang berfungsi layaknya zombie dan berusaha mengejar Anda, kelompok yang satu ini berfungsi masih layaknya manusia. Sebagian dari mereka akan membawa senjata api dan berusaha untuk menembak Anda dari jarak jauh, sembari didukung oleh AI yang memungkinkan mereka untuk bersembunyi, misalnya. Tentu saja, jika Anda cukup cerdas, Anda tetap bisa menghabisi mereka secara stealth untuk resiko yang lebih minim. Untungnya, tidak ada batasan penggunaan untuk belati yang digunakan oleh Deacon saat stealth. Maka dengan demo pertama ini, Anda bisa melihat bahwa format gaya permainan yang dilakukan Days Gone untuk mendorong cerita memang tidak banyak berbeda dengan game-game third person shooter yang selama ini Anda kenal. Ada kebutuhan usaha ekstra untuk mengenal dunianya lebih dalam memang, setidaknya mengenali siapa saja yang Anda hadapi dan bagaimana pola serangan mereka. Mengenalinya juga membuat Anda bisa menggunakan interaksi dan hubungan antara kelompok / faksi ini untuk kepentingan Anda sendiri nantinya. Sayangnya, sesi demo ini tidak memperlihatkan sesi eksplorasi open-world dengan menggunakan motor Deacon itu sendiri. Tags: , , , , ,

[ad_2]
Source
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 berita waeaja - All Rights Reserved - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger